Kamis, 03 Januari 2013

AA Navis 'Sang Pencemooh'

  1. hai semua, selamat malam, para sahabat Bahasa Indonesia yang berbahagia, dimanapun Anda berada :)
  2. kali ini kami akan sedikit membahas profil salah satu sastrawan Indonesia termashur, ialah AA Navis #aanavis
  3. nama aslinya adalah Ali Akbar Navis, lahir di Kampung Jawa, Padang, Sumatera Barat, pada 17 November 1924 #aanavis
  4. beliau telah wafat pada tanggal 22 Maret 2003 pada usia 78 tahun, dikenal sebagai sastrawan sekaligus budayawan Indonesia #aanavis
  5. banyak yang menjuluki AA Navis sebagai "Sang Pencemooh", karena ia dikenal sebagai sosok yang ceplas ceplos, apa adanya #aanavis
  6. karya-karyanya lebih bergaya satir dengan kritik-kritik sosialnya yang bertujuan untuk membangunkan kesadaran setiap pribadi #aanavis
  7. baginya, menulis adalah alat kehidupannya. Ia selalu mengatakan yang hitam itu hitam, yang putih itu putih #aanavis
  8. AA Navis mengaku, ia mulai menuis sejak 1950, tetapi hasil karyanya baru mendapatkan perhatian media sejak tahun 1955 #aanavis
  9. ia telah menghasilkan sebanyak 65 karya sastra dalam berbagai bentuk, 22 buku, 5 antologi sastra, dan 8 antologi luar negeri #aanavis
  10. selain itu, beliau juga mempunyai 106 makalah yang ditulisnya untuk berbagai kegiatan akademis di dalam maupun di luar negeri #aanavis
  11. semua makalah tersebut dihimpun ke dalam sebuah buku berjudul Yang Berjalan Sepanjang Jalan #aanavis
  12. karya-karyanya berupa cerpen, novel, puisi, cerita anak-anak, sandiwara radio, esai sosial budaya, penulisan otobiografi dan biografi #aanavis
  13. salah satu karya AA Navis dalam bentuk cerita pendek yang terkenal adalah "Robohnya Surau Kami", ditulis tahun 1955 #aanavis
  14. cerita "Robohnya Surau Kami" unik, berhasil menjungkirbalikkan logika tentang bagaimana seorang alim justru dimasukkan ke neraka #aanavis
  15. Robohnya Surau Kami, mencerminkan perspektif yang  jauh ke depan . Yang roboh itu bukan dalam pengertian fisik, tapi tata nilai. #aanavis 
  16. berikut adalah beberapa judul karya sastra lain AA Navis yang paling terkenal, dilengkapi dengan tahun penulisannya #aanavis
  17. Bianglala (1963), Hujan Panas (1964), Kemarau (1967), Si Gadis dalam Sunyi (1970), Dermaga di Empat Sekoci (1975) #aanavis
  18. Di Lintasan Mendung (1983), Dialektika Minangkabau (editor, 1983), Alam Terkembang Jadi Guru (1984), Jodoh (1998), Saraswati (2002) #aanavis
  19. dalam menulis, penulis dan pembaca memiliki pengetahuan yg sama, pembaca yg menjadi sasaran penulis bukanlah orang yg bodoh #aanavis
  20. baginya, karya yang baik dari seorang sastrawan dilihat dari karyanya yang awet atau tidak #aanavis
  21. menurutnya pelajaran sastra adalah pelajaran orang berpikir kritis. Orang yang berpikir kritis akan memahami konsep-konsep hidup. #aanavis 
  22. AA Navis seringkali mengkritik dunia pendidikan sastra Indonesia, juga sangat membenci para koruptor di Indonesia #aanavis  
  23. "saya merasa tidak pernah tua dalam menulis segala sesuatu termasuk cerpen" #aanavis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar